BOGOR, Arcus GPIB – Terus menggeliat dalam semangat kebersamaan menghadirkan rumah ibadah yang semakin baik dilakukan jemaat GPIB Bukit Sentul Bogor.
Melalui acara Simfoni Kebangkitan Sabtu 28 Mei 2022 jemaat ini benar-benar bangkit mewujudkan doa-doa yang dipanjatkan agar kedepan sebuah Gedung gereja benar-benar dihadirkan. Tak tanggung-tanggung, Gala Dinner tersebut menghadirkan artis-artis kondang antara lain Once Mekel, Ruth Sahanaya dan Sandro Tobing dan beberapa artis lainnya.
“Tujuan konser kasih dan gala dinner Simfoni Kebangkitan adalah untuk mengaminkan doa-doa yang sudah dinaikkan seluruh jemaat,” kata Pdt. Dr. Yessy A. Hutapea, Ketua Mejelis Jemaat (KMJ) GPIB Bukit Sentul Bogor.
Jadi, katanya, ketika jemaat berdoa, inilah pelaksanaan doa tersebut yaitu untuk bekerja agar jemaat Bukit Sentul yang sejak tahun 2016 belum punya rumah ibadah dan hari ini adalah upaya yang dilakukan supaya rumah ibadah itu pada akhirnya bisa terwujud ditengah-tengah jemaat GPIB Sentul Bogor ini.
“GPIB Jemaat Bukit Sentul Bogor ini sudah dilembagakan tanggal 25 September 2016. Namun dalam pelaksanaan ibadah saat itu menyewa ruko untuk beribadah dan seterusnya berpindah-pindah empat kali sewa ruko,” kata Wanita yang juga Dosen di STT Cipanas ini.
Mengenai Griya Alam Sentul yang telah dipercayakan kepada GPIB untuk dikelola, Pdt. Yessi mengatakan bahwa berdasakan informasi, lahan Griya Alam Sentul memang diberikan kepada GPIB untuk dikelola. Dan disinilah GPIB dipercaya oleh Tuhan dan silakan saja denominasi lain menggunakan bergantian.
“Griya Alam Sentul memang diberikan kepada GPIB untuk dikelola. Dan disinilah GPIB dipercaya oleh Tuhan dan silakan saja denominasi lain menggunakan bergantian,” tandas Pdt. Yessy.
Sebagaimana diketahui, atas dasar kepercayaan kepada GPIB Bukit Sentul tersebut dilakukanlah peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung gereja GPIB Bukit Sentul namun terhenti dikarenakan sesuatu dan lain hal.
“Ini blessing in disguise, bahwa justru teguran dari Camat akhirnya jemaat disini bangkit, semangat. Itulah mengapa dikatakan Simfoni Kebangkitan,” kata Pdt. Yessy.
Jadi, lanjut Pdt. Yessy, bangkitnya jemaat Bukit Sentul Bogor setelah mendapatkan hambatan justru kemudian sehati sepikir lalu menunjukkan bahwa Tuhan bisa buka jalan dan tunjukkan jalan. Inilah upaya-upaya yang dilakukan agar GPIB Bukit Sentul Bogor akhirnya mempunyai rumah ibadah.
Dikatakan, GPIB Bukit Sentul sudah memilik sertifikat. Penghentian ibadah di Griya Alam Sentul justru membangkitkan semangat warga dan bangkit menghimpun dana untuk merenovasi dan membenahi satu ruko luas tanah 100 meter.
“Kalau Tuhan berkenan dengan kegiatan ini, ruko disebel;ah akan kita beli agar menjadi tempat ibadah yang layak untuk jemaat bersekutu dan berdoa,” harap Pdt.Yessy.
Diakuinya, salah satu kerinduannya bisa membuat gedung gereja di Plaza Niaga I yang sudah menjadi milik sendiri, ramah terhadap lansia yang selama ini beribadah hanya melihat dari monitor yang terpasang dan tidak bisa melihat langsung ke mimbar.
“Saya berharap supaya pembenahan ruangan ini membuat orang-orang lanjut usia ketika masuk mereka bisa melihat altar dimana kehadiran Tuhan itu ada,” tuturnya.
Untuk itu, katanya, gereja yang memiliki jumlah 108 KK ini akan membeli di kiri kanan ruko dalam rangka perluasan. /fsp