Home / Germasa

Senin, 27 Desember 2021 - 16:26 WIB

Yaqut Cholil Qoumas Ajak Dai Bumikan Gerakan Moderasi Beragama Sebagai Spirit Penguatan Bangsa

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

JAKARTA, Arcus GPIB – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak para dai untuk turut membumikan gerakan moderasi beragama sebagai spirit untuk penguatan bangsa. Hal ini dikatakan Menag saat menghadiri Temu Dai Media di Jakarta, Minggu (26/12/2021).

Laman Kemenag RI memberitakan, moderasi beragama yang digulirkan Kementerian Agama adalah salah satu upaya untuk merawat karakter keberagamaan yang moderat, toleran, dan saling menghormati. “Mari kita jadikan dakwah sebagai spirit menjaga dan merawat harmoni Indonesia. Kita buktikan bahwa Indonesia adalah kiblat Islam yang meneduhkan dan visioner,” ujar Menag.

Menag juga mengajak para dai untuk menjadikan Indonesia sebagai laboratorium kerukunan umat beragama yang mampu menjadi kiblat perdamaian di dunia. “Semua ini diperlukan sinergitas dan keterlibatan para dai dalam menjabarkan
nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin,” imbuhnya.

Baca juga  Natal Nasional 2021: Jerry Sambuaga Ketua Umum, Pdt. P.K. Rumambi Koordinator Acara

Lebih lanjut Menag meyakini bahwa para ulama di Indonesia mengamalkan Islam yang ramah dan teduh, namun sering memposisikan diri sebagai kelompok silent majority.  “Mari kita sama-sama speak-up dan speak-out yang kencang dan intensif tentang pentingnya mempraktikkan Islam Wasathiyah (jalan tengah),” tambahnya lagi.

Tampak hadir dalam temu dai media ini, Menteri Agama periode 2014 -2019 Lukman Hakim Saifudin, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo, dan para Tenaga Ahli Menteri Agama.

Baca juga  CC GPIB Kolaborasi dengan PGI Bantu Bencana Cianjur

Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin mengatakan bahwa media merupakan mitra dakwah yang sangat relevan. Sebab,  di era digital ini, penyampaian dakwah melalui media sangat efektif.

“Saat ini generasi Z yang jumlahnya mungkin lebih dari 50% akrab dengan media sosial. Mereka menerima banyak informasi agama dari mulai wacana konservatif hingga liberlisme dan Islamisme. Mereka memerlukan penetrasi sehingga informasi yang diterima bisa dicerna ulang,” pungkas  Kamaruddin. ***

Share :

Baca Juga

Germasa

KONFERDAL Germasa GPIB di Singkawang Digelar, Wamenag Dipastikan Hadir

Germasa

Sudah Biasa Bernapas? Pdt. Nicodemus Boenga: Tetap Perlu Latihan

Germasa

Bantul Jadi Desa Sadar Kerukunan, Menag: Pendowoharjo Cermin Indonesia

Germasa

Presiden Joko Widodo: Alokasi Anggaran untuk Pelayanan Dasar Termasuk IKN Rp422,7 Triliun

Germasa

GERMASA GPIB Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Di Malioboro Yogyakarta

Germasa

Gubernur Khofifah: Saya Berbahagia GPIB Bersilaturahim, Pdt. Manuel: Jaga Kerukunan

Germasa

Walikota Tangsel Resmikan GPIB Ora et Labora: Ini Wujud Keharmonisan Beragama

Germasa

Manuver Pdt. Margie Di Zebaoth Bogor: Dari Gereja Ramah Anak Hingga PGIS