JAKARTA, Arcus GPIB – Apakah kita masih mempunyai kerinduan untuk berjumpa dengan Yesus? Kalau ya, kita dapat melakukannya melalui persekutuan dengan Dia, saat membaca firman-Nya, saat berdoa, beribadah dan pelayanan.
Seharusnya kita memahami bahwa setiap saat kita selalu berjumpa dengan Dia, karena Dia adalah Immanuel (Allah beserta kita). Suatu kebahagiaan bila Yesus berkenan menjumpai kita. Sambutlah Dia dengan sukacita.
Demikian disampaikan Pendeta Sealthie Izaac dalam renungannya Jumat (15/03/2024) mengangkat tema: ”TERIMALAH YESUS DENGAN SUKACITA” mengurai Firman Tuhan dari Lukas 19: 1-6.
Berita tentang pelayanan dan berbagai mujizat yang dilakukan Yesus, telah di dengar Zakheus. Ia ingin melihat Yesus dari dekat. Zakheus seorang pemungut cukai yang kaya, berusaha untuk melihat siapakah Yesus itu. Namun ia tidak berhasil karena banyak orang, karena ia pendek.
Walaupun ada keterbatasan, hal itu tidak mengurungkan niatnya untuk melihat Yesus. Tanpa rasa malu karena ia seorang pegawai pemungut cukai dan orang kaya, ia memanjat pohon ara, supaya dapat melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Yesus mengetahui kerinduannya. Ketika melihat Zakheus di atas pohon Ara Yesus berkata: “segeralah turun, karena Aku harus menumpang di rumahmu”. Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
”Masih ada diantara kita yang masih berada di pohon ara. Kita tidak mendengar dan menyambut-Nya dengan sukacita, padahal Dia akan tinggal dengan kita. Kita asyik di pohon ara kehidupan yang lama. Karena itu berkat Tuhan jauh dari pada kita.”
“Yesus mengetuk pintu hati kita. Jika kita membuka hati Ia akan masuk dan kita akan mengalami persekutuan dengan Dia” (Why 3: 20). Mari terima Dia dalam hidup kita, keluarga, pekerjaan dan di seluruh aspek kehidupan kita.” /fsp