Home / Misioner

Senin, 25 September 2023 - 19:41 WIB

“Apa Jadinya Kalau Matahari dan Bulan Tidak Teratur, Manusia Tentu Tidak Mungkin Hidup”

JAKARTA, Arcus GPIB – Karya Allah di alam semesta sungguh agung dan mulia. Patutlah mengucap syukur. Waktu-waktu diciptakan secara teratur. Ada siang, ada malam, matahari terbit dan terbenam. Semua untuk kebahagiaan manusia.

Demikian disampaikan Pendeta Sealthiel Izaac mengurai Firman Tuhan Mazmur 104: 19 “Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat terbenamnya.”

Dikatakan, apa jadinya kalau ada matahari, ada bulan tapi tidak diciptakan secara teratur, kapan malam dan kapan siang, manusia tentu tidak mungkin hidup.

Dengan penetapan waktu, maka ada waktu bagi makluk hidup (termasuk manusia), saat ia mencari makanan, berusaha dan bekerja. Ada waktu untuk beristirahat. Sayangnya karena kesombongan dan keserakahan manusia, semuanya menjadi rusak.

Baca juga  Tuhan Bisa Murka, Pdt. Ezra Sudarsono: Jangan Sia-siakan Kesempatan

Contohnya: karena kesibukan, malam sebagai waktu istirahat masih menjadi hari kerja, dll. Allah telah menciptakan secara baik ciptaan-Nya, namun bagaimana itu dinikmati dan membawa kebahagiaan, tergantung bagaimana manusia menjalaninya secara tertib, bertanggungjawab dan selalu bersyukur.

Pada hari yang keempat Allah menciptakan benda-benda penerang yakni: matahari, bulan dan bintang-bintang. Matahari diciptakan-Nya untuk menguasai siang, sedangkan bulan untuk menguasai malam. Kehadiran benda-benda penerang itu memisahkan siang dan malam, yang memungkinkan manusia hidup dan beraktivitas secara teratur. Benda-benda penerang itu, menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap, hari-hari dan tahun (Kej 1: 14-19).

Baca juga  Terkendala IMB, Aparat Bengkulu Plin-Plan, Bajem Rafflesia Gagal Bangun Gereja

Bulan dan matahari menjadi penentu waktu. Matahari tahu saat terbenamnya (ay.19). Ketika hari menjadi gelap (malam), binatang hutan, singa-singa muda mencari mangsa untuk makanannya. Apabila matahari terbit, manusia keluar bekerja, berusaha sampai petang. Semua diciptakan-Nya secara teratur demi kebahagiaan manusia (ay. 20-23). /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Dari HUT 102 Tahun Gedung Gereja Zebaoth: Dari Gereja Ayam Menjadi Gereja Istana

Misioner

Dari Team Building Dept. Inforkom & Litbang: Kerja, Tidak Hanya untuk Target

Misioner

Menag : Selamat Natal 2024 untuk Umat Kristiani

Misioner

Diputuskan, PST 2022 Di Mupel Jaktim, PSR 2025 Di Mupel Sulselbara

Misioner

Rendah Hati, Itu Cara Mengetahui Kekuatan Sejatimu

Misioner

Penegasan Pdt. Agus Indro Sasmito: Diaken, Penatua dan Pendeta Jangan Menyesatkan Umat

Misioner

Waspadalah, Berpeganglah Pada Kebenaran Firman Tuhan, Jangan Tersesat

Misioner

Kebutuhan Rohani “Yes”, Manusia Tidak Dapat Hidup Dari Roti Saja