Home / Misioner

Senin, 12 Agustus 2024 - 19:16 WIB

“Ayo, Hiduplah Dalam Kekudusan dan Menjadi Pelaku Firman”

Foto ilustrasi, suasana saat pelembagaan GPIB Getsemani di Bali, Juni 2024. /Foto: Frans S. Pong.

Foto ilustrasi, suasana saat pelembagaan GPIB Getsemani di Bali, Juni 2024. /Foto: Frans S. Pong.

Kita dipanggil untuk melayani Tuhan dan memuliakan nama-Nya sesuai perkerjaan atau profesi kita masing-masing (Kol 3:17). Mari kita gunakan kesempatan untuk melayani dan memuliakan nama-Nya di hari-hari yang begitu singkat ini.

Jakarta, Arcus GPIB – Rasul Paulus mengingatkan agar setiap orang hidup dalam kekudusan dan menjadi pelaku Firman Tuhan serta siap menyambut kedatangan Tuhan.

Demikian renungan malam Sabda Bina Umat (SBU) Senin, 12 Agustus 2024 mengurai Firman Tuhan dari 1 Korintus 7 : 24 – 26 yang focus pada ayat 26 TB2: “Aku berpendapat bahwa mengingat waktu darurat sekarang baiklah bagi manusia untuk tetap dalam keadaannya”.

Daripada menghabiskan waktu mempersoalkan status masing-masing, Paulus berpendapat lebih baik menyiapkan diri pada kedatangan Kerajaan Allah, dan bagaimana memanfaatkan hari-hari yang singkat baik sebagai pegawai, pengusaha, ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, atau dalam kapasitas lainnya.

Baca juga  Menko PMK, Kapolri dan Pj. Gubernur DKI Sapa Jemaat Di Ibadah Natal Immanuel Jakarta

“Kita dipanggil untuk melayani Tuhan dan memuliakan nama-Nya sesuai perkerjaan atau profesi kita masing-masing (Kol 3:17). Mari kita gunakan kesempatan untuk melayani dan memuliakan nama-Nya di hari-hari yang begitu singkat ini.”

“Sesungguhnya hidup ini adalah kesempatan yang begitu singkat dan cepat berlalu, karena itu penting memanfaatkannya sesuai keberadaan kita masing masing.”

Baca juga  Insting Peduli Maylani Rumambi Tak Surut Walau Pandemi

Paulus menegaskan bahwa memenuhi panggilan Allah untuk menjadi pengikut dan pelayan Kristus bukanlah persoalan lahiriah seperti sunat atau tidak (ay. 18). Tuhan juga tidak mempersoalkan status hamba atau orang merdeka (ay. 21).

la pun tidak mempermasalahkan status kawin atau tidak kawin (ay. 25). Yang paling penting adalah bagaimana mempersiapkan kedatangan Kerajaan Allah yang sedang mendekat.

Oleh karena itu, baik kawin maupun tidak kawin, mereka harus hidup dengan kesadaran akan waktu yang terbatas dan memprioritaskan pelayanan kepada Tuhan. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Dewan PKP Berkunjung Ke Kantor PGI, Serahkan PERMUT Tahun 2022

Misioner

“Kita Bukanlah Orang Kudus, Kita Orang-orang yang Dikuduskan, Carilah Wajah-Nya Selalu”

Misioner

Komitmen Cinta Lingkungan, GPIB Peringati Hari Bumi

Misioner

Pesona Baju Bodo Semarakkan Pembukaan Munas XX PWKI Di Kota Makassar

Misioner

Doktrin Trinitas untuk Kemuliaan Allah, Bukan Mencari-cari Kesalahan

Misioner

“Jangan Biarkan Hawa Nafsu dan Keinginan Daging Kalahkan Akal Budi Kita”

GPIB Siana

Natal Majelis Sinode, Pdt. Diana: Tahun 2023 Memberikan Energi Positif dan Sukacita

Misioner

Mupel-Mupel Diminta Mengadakan Pembinaan Pasangan Suami Istri Pendeta GPIB