Home / Misioner

Selasa, 16 April 2024 - 11:58 WIB

Berhentilah Merasa Berhak Atas Kehidupan Orang Lain

JAKARTA, Arcus GPIB – Berhentilah merasa berhak atas kehidupan orang lain karena kita bisa menjadi seperti Babel, perundung yang dibenci Allah.

Demikian penegasan dalam Sabda Bina Umat (SBU) GPIB Rabu 10 April 2024 mengurai Firman Tuhan Yesaya 14 : 1 – 11, mengakat tema: BERHENTI MERUNDUNG.

”Terkadang kita menjadi seorang perundung, baik di kehidupan nyata ataupun di media sosial. Kita cenderung menjadi perudung ketika melihat dan berkomentar dalam postingan media sosial yang tidak sesuai dengan keinginan kita.”

Banyak orang muda yang gagal berkarya karena komentar orang tua yang tidak siap akan  perkembangan zaman. Banyak orang tua yang merasa gagal  mengasuh anak karena dikomentari  buruk dalam merawat anak.

Baca juga  Dari Maryland Amerika Serikat, Pdt. Samuel Cornelius Kaha: Hidup Itu Proses Dan Perjuangan

”Kita sering menyaksikan bullying (penindasan, pengusikan,  tindakan kekerasan, perundungan) terjadi di sekolah-sekolah, baik tingkat sekolah dasar sampai di perguruan tinggi. Perudungan terjadi akibat satu orang atau satu kelompok merasa diri lebih kuat sehingga mampu menguasai orang lain.

”Mereka  mencari orang-orang tertentu yang kelihatannya lemah, Ialu akan menunjukkan kekuatan hanya untuk kesenangan dan kepuasan diri. Kita mungkin marah dengan tindakan ini. Namun, sesungguhnya  tindakan perundungan (bullying) bukan hanya terjadi di sekolah melainkan juga di manapun, bahkan media sosial. Bisa jadi kita salah satu pelakunya.”

Sudah ratusan tahun lamanya Babel sangat terkenal dengan kekuasaan dan kekuatannya. Setelah menguasai satu daerah biasanya mereka mengambil beberapa orang untuk dijadikan budak dan pekerja di tanah Babel.

Baca juga  Imbauan PGI Menghadapi Perayaan Adven, Natan dan Tahun Baru 2022

Melalui tenaga dan kepintaran orang dari berbagai penjuru daerah, Babel semakin jaya dan tidak terkalahkan. Namun, Yesaya justru mengejek Babel dengan mengatakan: Wah, sudah berakhir si penindas, sudah berakhr kelaliman! (ay. 4).

Orang-orang akan mengejek Babel dan mengatakan bahwa orang Babel akan sama rendahnya dengan semua orang tawanan. Orang Babel yang merundung orang-orang lemah, kini menjadi bahan rundungan semua orang dari setiap bangsa.

”Berhentilah merasa berhak atas kehidupan orang lain karena kita bisa menjadi seperti Babel, perundung yang dibenci Allah.” /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

TINGGALKAN Sinode, Alumni LEMHANNAS Ini Dipersiapkan Masuk GPIB Nazareth

Misioner

Giat Layan HUT ke-43 PKB (2): Instalasi Air Bersih dan Baksos

Misioner

Tetaplah Taat, Lakukan Hal yang Mendatangkan Sejahtera Pada Sesama dan Muliakan Tuhan

Misioner

Manajer Kajian WALHI: Kapitalisme, Krisis Gerejawi dan Krisis Teologi

Misioner

“Hati-hati Dengan Gaya Hidup Eksklusif, Allah Mengasihi Semua Bangsa”

Misioner

Menghadapi Pilpres, Jeirry Sumampow, S.Th: Jangan Mau Diadu Domba

Misioner

Pos Pelkes EFRATHA Kaliampu Kalbar Butuh Dana untuk Renovasi Gereja

Misioner

A NIGHT for LEMBAH SILO, Spirit Membangun Gereja yang Dirobohkan