BOGOR, Arcus GPIB – Ibadah Rabu Abu dirayakan disemua Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Rabu (05/032025). Ibadah dilaksanakan sebagaimana Tata Ibadah yang diterbitkan untuk digunakan di lingkup Jemaat dengan tetap memberikan ruang bagi para pendeta menyelaraskan Tata Ibadah dengan kondisi lokal jemaat.
Ibadah yang digelar tetap memperhatikan Tema Tahunan GPIB tahun 2023-2024 “Memberdayakan Warga Gereja secara Intergenerasional guna Merawat Jejaring Sosial dan Ekologis di Konteks Budaya Digital” (Kolose 3:12-17).

Pdt. Meyer Pontoh saat menorehkan abu ke warga jemaat GPIB Zebaoth Bogor.

Warga jemaat di Bajem PTH menerima torehan abu dari Pdt. Estethiana Raprap dan Pdt. Sherlie Petonengan.
Khotbah-khotbah yang disampaikan mengajak warga jemaat terlibat aktif dalam pelayanan dan dengan kerendahan hati dan pro aktif untuk berpelayanan.
”Anda tidak perlu menjadi orang kaya raya untuk bisa melayani dengan baik, anda hanya membutuhkan hati yang penuh kasih, jiwa yang digerakkan oleh kasih,” tutur Pendeta Margie Ririhena De Wanna, KMJ GPIB Zebaoth Bogor saat melayani ibadah Rabu Abu di GPIB Zebaoth Bogor Rabu, (05/03/2025).
Ia juga mengajak warga jemaat untuk saling hormat dalam kerendahan hati dan saling mengasihi ditengah maraknya orang yang senang untuk mau dipandang dan merendahkan yang lain.

Pdt Bobby J. Tindatu saat melayani Rabu abu di GPIB Bukit Zaitun Makassar
Menurutnya, pada kebanyakan sering terlihat orang yang hanya mau dilayani, menjadi yang didepan, ingin menjadi yang terkemuka, ingin untuk segalanya yang terbaik dan memandang orang lain rendah. ”Saya dan saudara sedang disapa lewat teks ini,” tutur Pendeta Margie.
“Tuhan Yesus mengatakan kepada kita semua bahwa Anak Manusia dating bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Ibadah Rabu Abu juga digelar di Bajem Pura Tajur Halang dilayani dua Pendeta yakni Pendeta Estethiana saselah Raprap dan Pendeta Sherlie Petonengan.
Ibadah di Bejem PTH Kabupaten Bogor ini berjalan khusuk yang diawali dengan mendengarkan khotbah yang disampaikan Pendeta Estethiana dan selanjutnya arak-arakan penorehan abu di dahi yang diawali torehan abu dari Pendeta Estethiana kepada Pendeta Sherlie dan sebaliknya.
Selanjutnya penorehan abu oleh kedua pendeta kepad warga jemaat yang hadir sebanyak 59 orang dilakukan dalam suasana khusuk diiringi lantunan orgen oleh Jean Siahaan.
Dari Makassar, Ibadah Rabu Abu yang digelar di GPIB Bukit Zaitun Makassar dilayani Pendeta Bobby J. Tindatu yang mengajarkan kepada jemaat bahwa kehadiran Mesias datang ke dunia bukan sebagai pemimpin politik untuk membalas dendan dan berperang.
”Yesus datang ke dunia ini bukan untuk menjadi mesias yang akan memimpin satu bangsa secara politis untuk melakukan peperangan, membalas dendam kepada bangsa-bangsa yang dulu pernah menjajah,” kata Pendeta Bobby. Mesias, katanya, hadir ke dunia memiliki dengan konsep untuk menghadirkan Kerajaan Allah.
Dalam renungannya, Pendeta Bobby meminta warga jemaat dalam berpelayan untuk sungguh-sungguh melakukannya dalam pertobatan dan menjauhi angkuh dan duniawi.
“Untuk siap melayani haruslah masuk dalam pertobatan yang sungguh-sungguh,” tandas Pendeta Bobby seraya berharap warga jemaat untuk tidak tidak bebal dihadapan Tuhan, sombong, dan obsesi dengan keinginan duniawi.
”Ketika kita siap melayani dan menjadi pelayan Tuhan datanglah didalam pertobatan yang sungguh,” imbuhnya.
/fsp