Home / Misioner

Jumat, 1 Maret 2024 - 18:25 WIB

“Jadilah Homo Digitalis yang Bijak dan Bukan Brutalis”

Persekutuan dalam ibadah onsite: Menjalin kebersamaan yang sebenarnya.  Ilustrasi: Jemaat GPIB Petra Jakarta. /Foto:Frans S. Pong,

Persekutuan dalam ibadah onsite: Menjalin kebersamaan yang sebenarnya. Ilustrasi: Jemaat GPIB Petra Jakarta. /Foto:Frans S. Pong,

JAKARTA, Arcus GPIB –Yuk, tetap menjadi pribadi yang homo sapien dalam kehidupan persekutuan, menjadi homo digitalis yang bijak dan bukan brutalis supaya individualisme dan egoisme tidak merasuki dan merusak kesatuan tubuh Kristus.”

Demikian ajakan dalam renungan malam Sabda Bina Umat (SBU) Jumat (01/03/2023) menguarai Firman Tuhan dari 1 Korintus 12 : 12 – 20 mengangkt tema: “Menjadi Manusia Bijak, Digitalis atau Brutalis”.

Di dunia digital, manusia bijak (homo sapiens) berdampingan dengan manusia jari (homo digitalis) dan homo digitalis dapat berubah menjelma menjadi manusia brutal (homo brutalis).

Sekarang ini, menyendiri dan berkerumun sulit dibedakan karena ketika berkerumun, seseorang bisa berceloteh dalam gawai yang digenggamnya. Secara riil, seseorang sedang sendirian di dalam kamar namun sesungguhnya ia sedang berada dalam kerumunan di dunia maya.

Baca juga  LAI Gelar Bulan Doa Alkitab, Ayo Donasi untuk Terjemahan Bahasa Manggarai

Kecanggihan gawai membuatnya tidak cepat menyadari dirinya bisa menjadi manusia brutalis lewat pesan-pesannya.

Paulus menggambarkan kesatuan hidup jemaat dengan analogi tubuh. Jemaat bukan seperti tubuh melainkan jemaat adalah tubuh Kristus. Dalam gambar tubuh Kristus, orang Kristen bukan hanya sebagai anggota melainkan menjadi bagian dari anggota tubuh. Jemaat bukaniah sekumpulan orang yang memiliki pikiran sama, atau semacam kelompok keagamaan dan setiap orang dapat memutuskan untuk bergabung atau keluar dari komunitas.

Baca juga  Hidup Semaunya, Itu Orang yang Tak Mengenal Tuhan

Jemaat adalah ciptaan Allah dalam satu Roh yang memiliki berbagai karunia untuk melayani dan tidak ada satu anggota pun yang tidak termasuk tubuh. Ketika individualisme merasuki anggota tubuh, kesatuan tubuh itu akan terganggu.

“Tidak ada satu pun dari kita yang dapat memilih pada posisi anggota tubuh yang mana. Allah telah menentukan dan sebagai bagian dari anggota tubuh kita dipanggil untuk menjaga kesatuan tubuh itu. Menjadi manusia bijak berarti memfungsikan dirinya sebagai bagian tubuh yang terus memperkuat kesatuan dalam Indup berjemaat.” /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Kenaikan Tuhan ke Sorga, Pdt. Hallie Jonathans: Akhiri Pekerjaan Penebusan-Nya

Misioner

Miranda Goeltom Kembali Dipercaya Pimpin Golf Tournament 75 Tahun GPIB 2023

Misioner

Mengapa Pola Pelayanan Intergenerasional Di GPIB Diperlukan?

Germasa

Ramah Lingkungan, Pdt. Margie: GPIB Terus Berdampak Di Mana Dihadirkan Tuhan

Misioner

Berhentilah Merasa Gelisah dan Ragu, Di mana Aku Berada, Kamupun Berada

Misioner

Dahsyat, Pertumbuhan dan Perkembangan Kekristenan Di China: Kristen Jadi Agama Pribumi  

Misioner

Waspadalah, Berpeganglah Pada Kebenaran Firman Tuhan, Jangan Tersesat

Misioner

Giat Layan Sukses Rolly Luma Di “Zebaoth Bermazmur”: “Ini Beda”