Home / GPIB Siana

Rabu, 11 September 2024 - 12:55 WIB

Kejutan Disesi Pembinaan dan Gathering Karyawan Kantor MS Di Yogyakarta

Sesi Bina dan Gathering Karyawan MS GPIB turut dihadiri Pengusaha Soekeno duduk bersebelahan dengan Ketua Umum MS GPIB Pdt. P.K. Rumambi.

Sesi Bina dan Gathering Karyawan MS GPIB turut dihadiri Pengusaha Soekeno duduk bersebelahan dengan Ketua Umum MS GPIB Pdt. P.K. Rumambi.

YOGYAKARTA, Arcus GPIB – Ada surprise dari sesi bina karyawan Majelis Sinode GPIB di Yogyakarta yang menempati lokasi D’Giri Jati Parangtritis, Jumat (06/09/2024).  Sesi Bina & Gathering yang dimulai pukul 19.00 wib berjalan biasa saja. Namun sekitar pukul 21.30 wib acara menjadi tidak biasa. Ada kejutan.

Sosok pengusaha sukses Soekeno, Pimpinan dan Pemilik D’Giri Jati dan beberapa hotel di Yogyakarta bertandang dan ikut serta dalam event Sesi Bina Karyawan yang digelar di halaman terbuka D’Giri Jati dengan latar belakang pebukitan nan indah.

Sukacita pengusaha Soekeno dan Ketua Umum MS GPIB Pdt. P.K. Rumambi di acara Sesi Bina menyaksikan games peserta.

Semua tertawa lepas saat menyaksikan kelucuan Yel-yel dalam sesi bina di D’Giri Jati Yogyakarta.

Tak ayal riuh rendah pun sangat dirasakan atas kehadiran pria yang selalu tampak ceria yang turut serta menikmati jalannya acara demi acara yang digagas Majelis Sinode. Kehadiran Soekeno dan Nyonya menggambarkan kepeduliannya terhadap GPIB.

Saat Soekeno dan Nyonya memasuki area Sesi Bina yang digelar di halaman Hotel tersebut terdengar sapaan selamat datang dari MC Lena Sinaga dan Maria Magdalena. Hadirin yang merupakan Fungsionaris Majelis Sinode (FMS) GPIB dan peserta Sesi Bina & Gathering semakin bersemangat diiringi alunan lagu-lagu dari Grup Band yang ada.

Sukacita Ketua Umum MS GPIB Pdt. P.K. Rumambi dan Sekretaris Umum Pdt Elly Pitoy De Bell di sesi bina Karyawan Kantor MS GPIB saat-saat mendapatkan doorprize.

Turut serta dalam sukacita Sesi Bina, Ny. Soekeno memutar nomor undian untuk peserta mendapatkan doorprize.

Acara terus berjalan dalam semarak kebesamaan yang dirangkai dengan menyanyi solo dari artis band dan persembahan lagu dari beberapa personal GPIB antara lain Tobias dan Sekretaris II FMS GPIB Penatua Ivan G. Lantu.

Sebagaimana diketahui Pembinaan & Gathering Karyawan Kantor MS GPIB ini dilakukan pada 5anggal 5 – 9 September 2024 menyajikan materi bina dari Pendeta Jeniffer Pelupessy soal Creative Thinking, dan beberapa materi lapangan antara lain soal kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan mengunjungi lokasi gunung Merapi dan tempat-tempat yang punya nilai edukasi lainnya.

Baca juga  PESAN ETIKA. Hormati Teman Bicara, Pdt Maxi A.J. Iroth, S.Th: Hindari Phubbing

Tidak Punya Yel-yel

Dingin malam diarea taman hotel bukan halangan menikmati kebaikan Tuhan di malam itu. Semakin malam semakin terasakan aura kebersamaan dalam kekompakan menata layan di Lingkup MS GPIB. Simak saja manakala MC Lena dan Maria memperkenankan masing-masing peserta lomba Yel-yel, semarak sukacita sangat dirasakan dengan sajian Yel-yel yang kocak.

Sukacita peserta disela-sela pembagian doorprize bersama Fungsionaris MS GPIB di D’Giri Jati.

Peserta bersama sebagian Fungsionaris MS GPIB di D’Giri Jati usai mengikuti Sesi Bina di Halaman hotel tersebut.

Masing-masing kelompak yang terdiri dari 4 kelompok pun menyampaikan Yel-yel yang telah dibuatnya dengan penuh semangat yang disambut tepuk tangan hadirin karena sukses membawakan Yel-yel.

Kekonyolan makin dirasakan saat salah satu peserta membawakan Yel-yel dengan narasi yang disampaikan dengan bernyanyi: Nggak Punya Yel-yel, Nggak Punya Yel-yel, Nggak Punya Yel-yel, ….. dst. Yel-yel tidak monoton, dirangkai dengan diksi-diksi manarik seakan bercerita yang membuat hadirin terpesona.

”Disuruh buat Yel-yel, kok bikin drama,” tutur Sekretaris II MS GPIB Ivan Lantu yang duduk diarea depan. Menyaksikan kekonyolan peserta Yel-yel itu, Soekeno yang duduk besebelahan dengan Ketua Umum MS GPIB Pendeta Paulus Kariso Rumambi pun tak bisa menahan tawa.

Dalam kesempatan tersebut Pendeta Rumambi menyatakan syukurnya atas kehadiran Soekeno dan Nyonya dalam acara Sesi Bina & Gathering Karyawan Kantor MS GPIB.

”Kami senang atas kehadiran Pak Soekeno dan Nyonya di Acara GPIB ini, di Giri Jati Yogyakarta,” kata Pendeta Rumambi seraya menyampaikan bahwa Sesi Bina Karyawan Kantor MS GPIB ini adalah untuk memacu kinerja karyawan.

Dikatakan, pembinaan ini diharapkan akan berdampak pada kinerja karyawan di Majelis Sinode semakin meningkat. ”Ini yang diharapkan dari kita semua melalui kegiatan seperti ini (Sesi Bina dan Gathering). Jadi kegiatan ini bukan bersenang-senang melepaskan kebosanan di tempat kerja, tapi ada maksud dan tujuannya,” tandas Pendeta Rumambi.

Baca juga  Buatkan Master Plan, Samuel Uruilal: Aset Mati Kalau Tidak Diberdayakan

Creative Thinking

Riak Bina dan Gathering punya bobot menarik. Sehari sebelumnya pada tanggal 5 September 2024 Sesi Bina menghadirkan Pendeta GPIB penugasan sebagai Dosen UKDW Yogyakarta, Pendeta Jeniffer Pelupessy  membawakan materi: Creative Thinking yang dipaparkan mengulik tipikal seseorang melalui games yang wajib dilakukan peserta di Sesi Bina.

Dalam kesempatan itu, ia juga meminta peserta untuk menghargai ide-ide yang muncul dalam pikiran karena itu bisa memberikan sesuatu yang berharga sebagai pembelajaran atau pengalaman.

Jangan anggap enteng semua ide-ide yang muncul dalam kepala kita. Orang belajar bisa dengan banyak membaca, bisa dengan browsing mendapatkan informasi, juga dari pengalaman hidup orang belajar,” kata Pendeta Jeniffer.

Menurutnya, ide-ide yang muncul dalam pikiran seseorang pada akhirnya bisa melahirkan sesuatu yang sangat berharga tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi dunia ini seperti yang dilakukan penemu bohlam atau lampu pijar, ini creative thinking.

“Thomas Alfa Edison yang menciptakan bohlam, ini namanya creative thinking yang revolutif, dari yang tidak ada menjadi ada,” tutur Pendeta GPIB penugasan sebagai Dosen UKDW Yogyakarta.

Dikatakan, untuk sampai ke level creative thinking ide-ide yang muncul perlu menerapkan, menganalisis, menilai, yang ada akhirnya bisa menciptakan dari yang belum ada menjadi ada. “Ini revolutif, seperti yang dilakukan Thomas Alfa Edison,” kata  Pendeta  Jeniffer seraya meminta karyawan Sinode untuk melakukan games untuk berpikir kreatif dengan mengaktivasi pikiran.

Dalam kesempatan itu, Pendeta Jeniffer memaparkan beberapa pola berpikir seseorang yang disebutnya berpikir di dalam kotak atau in the box yang digambarkan dengan katak di dalam tempurung. Tempurung dipahami sebagai “batas” Utama dan satu-satunya, miskin informasi, tidak mengetahui informasi diluar bahkan menolak mentah-mentah pemikiran lain. Orang-orang seperti ini biasanya kaku.

Sementara yang cara berpikirnya outside the box tipikal orang seperti ini selalu berani, mampu dan mau melihat kejadian lainnya yang  terjadi. Pola berpikir lainnya adalah berpikir dengan kotak yang baru atau in a new box adalah bagaimana mau menjajaki segala kemungkinan, mau melakukan evaluasi tiada henti.

“Orang in the box selalu akan bilang tidak ada jalan keluarnya. Orang out the box akan bilang “ada” buat jalan lain,” tandas Pendeta Jeniffer menyebutkan orang tipe out the box kadang-kadang agak lain bahkan sering disebut sebagai jagoan atau jawara.

Jadi, kata Pendeta Jeniffer, untuk bisa mencapai level creative thinking perlunya menghargai ide-ide yang muncul dan ditindak lanjuti dengan berani melakukan analisa dan mau menerapkan serta mau berpikir untuk mewujudkan ide-ide. /fsp

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

Kemenag Fasilitasi Pembentukan Badan Usaha Milik Pesantren, Apa Kabar BUMG

GPIB Siana

Majalah Arcus Dalam Sesi Pembekalan 66 Calon Vikaris: Jadi Cepat Kenal GPIB

GPIB Siana

Pengusaha Soekeno di Sesi Bina Karyawan MS: “Saya Bahagia Bisa Hadir”

GPIB Siana

MUPEL Banten Lakukan Penelitian “Survei Pertumbuhan GPIB”

GPIB Siana

Optimalkan Aset Tidur, Jangan Takut Gandeng Swasta

GPIB Siana

Netizen Soal Metaverse: Is GPIB Ready? Harus Siap Beradaptasi Dengan Hi-Tech

GPIB Siana

Memberi Terbaik, Sandra Sambuaga: “DIA Lebih Dahulu Memberkati”

GPIB Siana

Kisah Yuni Di SD Negeri yang Dibully, Maylany Rumambi: Ayo Serius Tangani Yapendik GPIB