Home / Misioner

Selasa, 15 Februari 2022 - 17:26 WIB

Semua Orang Punya Masa Lalu, Pdt. Helen Hukom: Tetaplah Mengingat Apa yang Membuat Sukacita

JAKARTA, Arcus GPIB – Ketika kita selalu mengingat-ingat hal-hal yang tidak mengenakkan hat,i kita merasa malu, merasa rendah diri, yang membuat semangat jatuh. Demikian disampaikan Ketua Majelis Jemaat GPIB Maranatha Pangkalpinang, Pdt. Helen G.F Luhulima-Hukom,M.Th dalam khotbah Tiga Menit Saja, via youtube, Minggu 13/2/2022.

Agar tak larut dalam kejatuhan, Pdt. Helen mengajak untuk mengingat-ingat apa yang membuat sukacita ketika saat menolong orang lain dan merasa berguna dan ketika orang lain memuji. Tetaplah memelihara itu dalam hati sehingga akan merasa kuat dan merasa berharga di mata Tuhan.

“Selalu merasa bahwa kita adalah manusia yang sungguh berharga di mata Tuhan dan kita dapat menjalankan kehidupan kita dengan berfokus bahwa Tuhan akan menolong kita berharga kepadaNya,” kata Pdt. Helen

Baca juga  Sosok W. J. Rumambi Di Mata Tiga Tokoh: Karya Layannya Sangat Unik

Menutnya, semua orang punya masa lalu Ada masa lalu yang menyenangkan tapi ada juga masa lalu yang menyakitkan.

Bahkan, katanya, kadang kala ada hak-hal yang menyakitkan dan mengecewakan ketika dipermalukan, diabaikan atau dianggap tidak menarik yang membuat merasa lemah dan merasa tidak memiliki apa-apa yang dapat dibanggakan sehingga semakin terpuruk dalam ketidakpercayaan diri.

Keluar dari masa lalu, situs gensindo.sindonews.com menyebutkan, perlunya mengubah perspektif terkait masa lalu.  Perlu meluangkan waktu untuk merenung. Kalau saja kejadian masa lalu adalah kesalahan sendiri, maka lekas buang jauh-jauh pikiran itu. Ubah persepektif itu dengan ide bahwa kejadian tersebut bukan sepenuhnya kesalahanmu.

Baca juga  Pisah Sambut, Fungsionaris Majelis Sinode GPIB Periode 2021-2025 Mulai Bekerja

Buanglah dendam dan larutkan amarahmu saat mengingat momen-momen masa lalu tersebut. Kalau kamu merasa sakit atau takut, berpikirlah bahwa yang terjadi waktu yang lalu tidak seburuk dan menyakitkan yang kamu bayangkan. Ubahlah pikiran-pikiran tersebut dengan pemikiran dan persepektif realistis, yang menempatkan kamu pada posisi ternyaman.

Mulailah berpikir yang baik tentang diri sendiri. Kalau memori buruk membuat kamu takut dan merasa sakit, maka lekaslah untuk melupakannya. Buat dirimu diisi dengan ingatan yang baik, menyenangkan, dan membuat suasana hatimu menjadi lebih tenang. Terus berpikir buruk nyatanya tidak menyehatkan, maka kamu harus mengontrol diri dan mengubah persepektif yang buruk ke persepektif yang baik. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Soal Pendirian Rumambi Institute, Ini Pandangan Angelica Tengker, Ketua Umum KKK

Misioner

MEROBEK Malam

Misioner

Mau Tahu Siapa-siapa Penulis Alkitab dan Kapan Ditulis, Simak Ini

Misioner

Mengapa Kita Harus Ber-PST, Ini yang Perlu Diketahui

Misioner

Banyak Masalah Memprihatikan Jelang Pemilu, Ini Pesan Pdt. Sealthiel Izaac

Misioner

LAI Punya Museum Alkitab untuk Keluarga, Yuk Kesana

Misioner

Pesan Pendeta Sealthiel Isaac: Panggilan Kita Panggilan Melayani, Bukan Memerintah

Misioner

GPI Audiensi Ke PGI Percakapkan Pemberdayaan Jemaat Ditengah Pandemi