JAKARTA, Arcus GPIB – Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) terus fokus pada penerapan Gereja Ramah Anak dan Literasi Digital (GRA-LD). Untuk itu, Majelis Sinode menerbitkan Pakta Integritas sebagai Pedoman untuk dipahami dan ditandatangani.
“Kami kirimkan dokumen Pakta Integritas (untuk orang dewasa) / Pedoman Dasar Berperilaku (untuk anak) yang harus dibaca, dipahami dan ditandatangani,” demikian bunyi Edaran Majelis Sinode tertanggal 3 Oktober 2023 yang ditandatangani Pendeta Maureen S. Rumeser-Thomas, M.Th dan Sekretaris II Penatua Ivan Gelium Lantu, S.H., M.Kn.
Siapa saja yang diminta untuk memahami dan menandatangani Pakta Intergritas itu? Majelis Sinode menunjuk 6 unsur di jemaat, yakni:
- Pendeta Ketua Majelis Jemaat, Pendeta Jemaat, Pendeta Emeritus, Pendeta Non Organik dan Pendeta Gereja Saudara yang melayani di jemaat ybs.
- Diaken-Penatua dan Pengurus Unit-Unit Misioner (Pelkat, Komisi dan Yayasan)
- Pengurus dan Pelayan Pelkat PA-PT
- Orangtua / orang dewasa yang bergereja di jemaat ybs.
- Karyawan Kantor Majelis Jemaat (termasuk Satpam, Driver, OB dll yang bekerja di gereja)
- Anak – anak di jemaat yaitu Pelkat PA (hanya anak kecil, anak tanggung) ; Pelkat PT (teruna eka, teruna dwi) ; ex sidi baru tahun berjalan yang saat ini bergabung di Pelkat GP.
Sebagaimana diketahui, pada 16 September 2023 telah dilaksanakan Deklarasi Gereja Ramah Anak – Literasi Digital GPIB di GPIB Jemaat Paulus Jakarta yang dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI secara online – Deputi Menteri PPA, Dirjen Bimas Kristen, Sekretaris Umum PGI dan Pengurus Yayasan dan organisasi yang bergerak dan peduli terhadap kepentingan dan perlindungan anak.
Dalam kegiatan tersebut telah dilakukan penandatanganan Pakta Integritas GRA-LD GPIB oleh Pimpinan GPIB lingkup Sinodal (Majelis Sinode), Perwakilan dari Pendeta GPIB sebagai Pimpinan di Jemaat, Pelayan/Pengurus Pelkat PA-PT dan perwakilan anak, yang selanjutnya akan diikuti oleh seluruh pihak yang berhubungan dalam aktivitas dengan anak di masing-masing jemaat.
Salah satu butir dalam Pakta Integritas tersebut menyebutkan, komitmen GPIB memberikan pelayanan terbaiknya dengan memperhatikan kebutuhan anak-anak sebagai warga jemaat dan anak anggota jemaat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya dan memberikan pelayanan terbaiknya
yang bersifat menyeluruh (holistik), tanpa kekerasan dan tidak membeda-bedakan anak-anak dengan alasan apa pun. /fsp