Home / Germasa

Jumat, 13 Desember 2024 - 14:01 WIB

Dari Kampanye 16 Hari: Penghormatan Akan Hidup dan Sesama

Ketua Departemen GERMASA Pnt. Alex Mandalika: Stop kekerasan....

Ketua Departemen GERMASA Pnt. Alex Mandalika: Stop kekerasan....

YOGYAKARTA, Arcus GPIB – Departemen GERMASA GPIB dipenghujung tahun 2024 masih melakukan aktivitas dan kegiatan berupa Pelatihan Kebinekaan  dan Bina Damai GPIB  Angkatan III yang berlangsung dari tanggal 4 – 8 Desember 2024 di Hotel D’ Senopati Malioboro Yogyakarta.

Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi yang hidup di negara yang pluralistik dengan  berbagai  macam latar belakang suku dan agama, serta sangat  berguna  jika benar-benar mau belajar dan terpanggil mengimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari baik itu disekitar lingkungan kita maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sekretaris Umum MS GPIB Pdt. Elly D. Pitoy D. Bell ikut berkampanye.

Keberagaman, tetap harus  dijaga sebagai marwah. Kenapa?  Tidak mungkin suatu negara atau bangsa dapat hidup rukun kalau tidak menghargai kebinekaan dan ini pula yang akan mengakibatkan jalan damai takkan terwujud.

Penghormatan akan kehidupan dan menghargai sesama dengan tidak membedakan gender itu yang diidam-idamkan.

Untuk itulah dalam rangka penghargaan tehadap hak asasi manusia setiap orang perlunya menghayati kampanye 16 hari  dari tanggal 25 November – 10 Desember 2024  yang merupakan hari penghapusan kekerasan terhadap Perempuan.

Sekretaris I MS GPIB Pdt. Emmawati Baule tampak bersemangat saat berkampanye

Peringatan ini merupakan Hari Hak Asasi Manusia Internasional yang bertujuan untuk menghormati pengesahan Deklarasi Universal Hak Asasi manusia.

Baca juga  Bantul Jadi Desa Sadar Kerukunan, Menag: Pendowoharjo Cermin Indonesia

Untuk memperingati momen penting ini Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB setiap tahunnya mencetuskan tema yang menjadi fokus utama perayaan dan tema yang diangkat pada  tahun 2024 adalah Our Rights, Our Future, Right Now atau Hak Kita, Masa Depan Kita, Saat Ini.

Departemen GERMASA GPIB dengan kapasitas dan kapabilitas terus-menerus menyuarakan, menyiarkan dan mendengungkan akan pentingnya menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak  ini melanggarkan norma dan hak asasi manusia.

Perempuan dan Anak sebagai makhluk yang harus dilindungi dan disayangi merupakan ciptaan Tuhan yang  mempunyai kedudukan yang sama serta hak yang  sama dimanapun mereka berada dalam situasi dan tempat.

Dan dalam rangka menyuarakan stop kekerasan terhadap perempuan dan Anak para   peserta PKBD Departemen Germasa GPIB, Lintas Iman Yogyakarta dan Jemaat Gereja  Tetangga Yogyakarta  mengadakan demo didepan Kantor DPRD DIY Malioboro Yogyakarta, tanggal   7 Desember 2024 bersama dengan Pendeta  Elly D.Pitoy-de Bell, Pendeta  Manuel E. Raintung, Pendeta  Emmawati Y R. Baule dan Penatua Alex Mandalika.

Baca juga  Seleksi Dilakukan Secara Profesional, Pdt. Johny A. Lontoh: Ternyata, Sangat Berat

Sebagai Orator Kadep Departemen Germasa Penatua Alex Mandalika dalam orasinya beliau menyampaikan bahwa kampanye 16 hari kekerasan terhadap perempuan dan anak   merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya penghapusan kekerasan  terhadap perempuan diseluruh dunia.

Sehubungan dengan momentum kampanye 16 hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak adalah melanjutkan komitmen untuk menjadikan GPIB sebagai Rumah Perlindungan Bagi Semua.

“Stop kekerasan terhadap Kaum Perempuan,” kata personel Dept. GERMASA Maxi Hayer saat berkampanye di jalan-jalan di Yogyakarta.

Komitmen ini memiliki tiga point yaitu, yang pertama mendukung setiap gerak langkah pemerintah, KOMNAS  Perempuan, elemen bangsa dan masyarakat dan mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2024 tentang penghapusan KDRT dan Undang-Undang  12 Tahun 2022  tentang tindak pidana kekerasan seksual dan Undang –Undang terkait lainnya.

Yang kedua membangun relasi  bersama aparat penegak hukum dalam menegakkan hukum dan memberikan rasa keadilan bagi sesama, terlebih bagi korban  tindak pidana kekerasan seksual perempuan dan anak dan korban krisis sosial lainnya dan yang ketiga menjadikan seluruh jemaat GPIB dari ujung Sumatra-Kalimantan, Jawa-Madura, Bali-NTB sampai Sulawesi sebagai Rumah Perlindungan Bagi Semua.

John Paulus, Yayasan Diakonia GPIB
Frans S. Pong, Redaktur Arcus GPIB

Share :

Baca Juga

Germasa

Relasi Aku dan Engkau: Engkau Idulfitri, Aku Paskah

Germasa

Paskah Nasional 2022 Di Talaud Diharapkan Mampu Mengangkat Potensi Ekonomi Daerah

Germasa

Olly Dondokambey Ketua Panitia HUT ke-75 GPIB: Saya Undang Semua Jemaat

Germasa

Sekjen PP Pemuda Katolik: Kalau Kita Kompak dan Bersatu Pandemi Pasti Bisa Diakhiri

Germasa

Semiloka Germasa Bahas Politik Identitas dan Polarisasi Sosial: Agama Punya Peran

Germasa

Catatan “Tanoker” (3) Habis: Sekolah Pak Bapak Ledokombo, Inspirasi Lintas Iman Bagi PKB GPIB

Germasa

Tarian Tradisional Meriahkan Konven 2023

Germasa

Catatan Kelam Natal 2021: Jemaat GPI Tulang Bawang Diminta Buat Izin, Di India Patung Yesus Dihancurkan