JAKARTA, Arcus GPIB – Kerinduan Jemaat Lembah Silo Gunung Seriang Kalimantan Utara memiliki gereja bakal terwujud. Manuver Gala Dinner “A-Night-for-Lembah-Silo” sangat menjanjikan terwujudnya sebuah gedung gereja disana.
Event pengadaan dana yang digelar di Le Meridien Hotel Jakarta Jumat 4/10/2024 itu menghasilkan dana yang tidak sedikit. Donasi dana yang tercatat malam itu senilai Rp420.300.000. Wow,…angka yang tidak sedikit.
Hadirin yang juga merupakan donatur memberikan applause dengan bertepuk tangan saat panitia menguumumkan hasil yang dicapai malam dana itu.

Ketua Dewan PKB Tony Wenas dan istri bersama koleganya.

Ketua Umum Majelis Sinode Pdt. P.K. Rumambi dan Ketua Dewan PKB Tony Wenas beserta Panitia Gala Dinner.
“Kalau kami sendiri sebagai Panitia tentu harapan terbesar kami bahwa kegiatan Gala Dinner ini bisa berjalan dengan baik tentunya dengan harapan bahwa kami ingin jemaat saudara seiman kita yang ada di Kalimantan Utara secara khusus dibagian Pos Palkes Lembah-Silo, Gedung Gereja itu bisa dibangun,” kata Roy Lampow, Ketua Panitia Gala Dinner kepada Frans S. Pong dari Redaktur Arcus GPIB.
Menurut Roy, apa yang diupayakan Panitia adalah harapan untuk mewujudkan sebuah gedung gereja yang diperuntukkan bagi warga jemaat di Lembah Silo.
“Itu harapan kami sebagai Panitia, harapan kami semua, teristimewa Majelis Sinode bahkan Dewan PKB yang berinisiasi untuk melaksanakan Gala Dinner ini,” ujar Roy disela-sela acara Gala Dinner tersebut yang dihadiri Fungsionaris Majelis Sionode GPIB.
Ia sangat berharap warga jemaat yang meupakan teman-temen saudara seiman di Lembah Silo yang juga bisa memiliki bangunan gereja untuk dijadikan tempat beribadah.
Ketua Dewan PKB GPIB Tony Wenas sebelumnya mengatakan, dana telah terkumpul akan langsung diserahkan dan diawasi penggunaannya, diawasi pembangunannya supaya tepat guna.
”Semoga gereja yang akan dibangun di Lembah Silo itu akan bisa terwujud dalam waktu secepat-cepatnya. Dana telah terkumpul langsung diserahkan dan diawasi penggunaannya, diawasi pembangunannya supaya tepat guna,” kata Tony Wenas.
Dikatakan, sebelumnya gereja sudah berdiri disana, tapi karena sengketa tanah akhirnya gereja dirubuhkan yang kejadiannya pada 2022. Kondisi itu dijawab warga setempat dengan mendonasikan tanahnya 2250 meter untuk dibangun gereja. /fsp