Home / GPIB Siana / Misioner

Rabu, 19 Oktober 2022 - 18:21 WIB

GPIB JEMBRANA: Dari Lahan Kosong, GSG, Pos Pelkes, Bajem dan Mandiri

Bupati Jembrana I Nengah Tamba, S.H bersama Ketua Umum Majelis Sinode Pdt. Drs. P.K. Rumambi, M.Si menandatangani Prasasti.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba, S.H bersama Ketua Umum Majelis Sinode Pdt. Drs. P.K. Rumambi, M.Si menandatangani Prasasti.

JEMBRANA, Arcus GPIB – Siapa yang tak kenal Bali? Negeri wisatawan terbaik dunia ini terus tumbuh menapaki kemajuan demi kemajuan yang membaik.

Bali terus bertumbuh tidak hanya dari aspek ekonominya tapi juga dari aspek keagamaannya. Yang luar biasa, Negeri Hindu terbesar di Indonesia terkenal ramah dengan agama-agama lainnya yang ada di Bali.

Umat Hindu Bali bisa berjalan bersama-sama dengan umat Islam, Kristen, dan agama-agama lainnya, bahkan dalam hal membangun rumah-rumah ibadah di Bali.

Umat kristen dari Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), sudah cukup lama berada di Bali. GPIB Maranatha Denpasar, misalnya, yang saat ini dinakodai Pdt. Ivonne Makatita, mengawali jemaatnya pada 1953 dan menahbiskan gedung gerejanya pada 1961 dan terus bertumbuh bersama-sama dengan masyarakat Hindu lainnya di Bali.

Gairah misioner GPIB di Bali tak diragukan lagi. Tahun 1975, jemaat melakukan penjajakan Pos Pelkes GPIB di Kabupaten Jembrana mulai dilakukan ketika Pendeta Max Mongkol S., M.Th Ketua Majelis Jemaat (KMJ) di GPIB Jemaat Maranatha, Denpasar.

Melangkah maju dalam semangat kebersamaan, di tahun 1999, Dkn. Frans Kotambunan dan H. Polii,  melihat peluang untuk menata pelayanan disitu, diatas tanah kosong di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Dalam perjalanan waktu, pada tahun 2000, dilakukan ibadah Minggu diselenggarakan di rumah Dkn. Frans Kotambunan yang beralamat di BTN Badeng Indah Blok A No. 37, Desa Tegalbadeng Timur, Negara, Jembrana. Ibadah dilaksanakan setiap 2 atau 3 bulan sekali, setiap hari Minggu, pkl. 09.00 WITA.

Pelayan yang bertugas adalah Diaken, Penatua, dan Pendeta dari GPIB Jemaat Maranatha Denpasar. Menunjang dan mencukupi kebutuhan saat ibadah sewa kursi dan tenda pun dilakukan.

Dalam lingkungan Perum. BTN Badeng Indah ini, terdapat seorang yang kemudian diajak dan dilibatkan guna mendukung dalam pembangunan persekutuan GPIB mula-mulayaitu Petrus Namang Boling yang saat ini menjabat Penatua.

Pdt. Drs. Slamet Iskandar, M.Si. selaku Ketua Majelis Jemaat kala itu menyetujui pembelian lahan di Desa Tegalbadeng Barat untuk rencana pemekaran wilayah pelayanan GPIB di Kabupaten Jembrana.

Lahan kosong tersebut dikelola I Nengah Suartawan yang kala itu digunakan sebagai lahan galian untuk pembuatan bata merah.  Sejak tahun 2003 – tahun 2022 ini, I Nengah Suartawan yang beragama Hindu menjadi koster Gereja.

Tapak layan jemaat Jembrana terus dirasakan. Hingga tahun 2002 tepatnya 28 Februari 2002 proses pengurusan surat-surat sertifikat dan pembelian 2 tanah seluas 3000m2 dan seluas 6.085 m2 dengan luas total 9.082 m2 telah diselesaikan oleh Pdt. Drs. Slamet Iskandar, M.Si, Ketua Majelis Jemaat GPIB Maranatha Denpasar, Pnt. R. J. Vance Sanger, S.H Sekretaris PHM Jemaat GPIB Maranatha Denpasar, Desthon Ardhy Ndolu, S.E Kepala Kantor Majelis Jemaat GPIB Maranatha Denpasar dan Dkn. Frans Kotambunan. Saat itu Perbekel atau Kepala Desa ialah I Nyoman Dalam.

Baca juga  Mupel Jaktim Terus Lakukan Kesiapan, PST 2022 Dipastikan 7-9 Maret 2022

Sebagai realisasi Program Kerja dan Anggaran (PKA) GPIB Maranatha Tahun 2001-2002  dan berdasarkan hasil keputusan rapat Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) GPIB Maranatha Denpasar, tanggal 20 Juni 2002, maka secara resmi telah dibuka Pos Pelkes Negara, Kabupaten Jembrana, Tegalbadeng Barat.

Peresmian Pos Pelkes ini dilakukan dalam Ibadah Minggu yang dipimpin oleh Pdt. Slamet Iskandar M.Si pada tanggal 07 Juli 2002.

Pada Juli 2003 tepatnya dalam kegiatan Bulan PELKES GPIB, dilakukan Pengobatan Gratis mulai tanggal 1 s/d 5 Juli 2003. Disini, untuk pertama kali digelar kegiatan Bakti Sosial (BAKSOS) MUPEL Bali-NTB dalam rangka Bulan PELKES GPIB.

Saat itu sama sekali belum ada bangunan atau gedung hanya menggunakan tenda-tenda yang disewa, meminjam dari KODIM 1617/JEMBRANA dan memakai terpal seadanya.

Dokter, Bidan, dan Perawat didatangkan untuk membantu dan mendukung kegiatan BAKSOS, sehingga banyak warga masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam pengobatan gratis tersebut.

Sekolah Dasar Negeri No. 2 Desa Tegalbadeng Barat adalah bangunan yang menjadi saksi bisu dalam kegiatan Bulan PELKES GPIB dengan melakukan BAKSOS oleh MUPEL Bali-NTB.

Tidak hanya pengobatan gratis saja, saat itu MUPEL GPIB Bali-NTB memberikan total bantuan dana sejumlah Rp 15 juta untuk 3 desa yaitu Desa Tegalbadeng Barat, Desa Tegalbadeng Timur dan Desa Baluk.

Di bulan Juli 2003 bersama dengan kegiatan Bulan PELKES, peletakan batu pertama dilakukan sebagai simbol akan dibangunnya Gedung Serba Guna diprakarsai Pdt. Drs. Slamet Iskandar, M.Si.

Sebagai informasi bahwa izin untuk rumah ibadah (Gereja) pada saat itu masih belum bisa terealisasi sehingga IMB dibuat dengan nama Gedung Serba Guna (GSG).

Sekitar bulan September 2003, proses pembangunan GSG mulai dilakukan. Selanjutnya sebagai pengawas di lapangan diberi kepercayaan kepada Frans Kotambunan dan Petrus Namang Boling untuk mengawasi pembangunan GSG.

Baca juga  Renungan Singkat Tembus Angka 1.000, Pdt. Jan Jona Lumanauw: Karya Kreatif

Tahun 2004 jemaat Jembrana sah memiliki IMB peruntukan ”GSG dan Pelkes” yang terbit saat Bupati dijabat Prof. DR. Drg. I Gede Winasa. Di akhir bulan April 2005 Majelis Sinode melalui GPIB Maranatha Denpasar menempatkan Pdt. Eufrasia Hetty Amelia Raintung, S.Si-Teol di Jembrana, pendeta pertama yang ditugaskan untuk melayani di Pos Pelkes Negara Jembrana, meski saat itu baru hanya ada dua Kepala Keluarga yaitu Kel. Petrus Namang Boling dan Kel. Dkn. Frans Kotambunan.

Seiring waktu, dalam kepemimpinan Pdt. Andriaan Pitoy, S.Th  M.Min, KMJ Maranatha Denpasar pada tahun 2006 rumah kontrakan dibeli seharga Rp 70 juta oleh GPIB Maranatha Denpasar menjadi Pastori. Dan pada Desember 2006 ini adalah tahun bersejarah yang mana Ibadah Natal pertama kali dilaksankan di GSG.

Pada masa bakti 2007-2012 dilakukan Pemilihan Diaken dan Penatua. Terpilihlah sebanyak 8 orang Diaken dan Penatua mula-mula di Negara Jembrana.

JABATAN DIAKEN
Diaken Ny. Rr. Sri Wahyuni
Diaken Teofilus Koa
Diaken Adolof Serang
Diaken Buce Nimrod Lobo

JABATAN PENATUA
Penatua Petrus Namang Boling
Penatua Agustinus Suwarno
Penatua Frederik Johanes Makalegi
Penatua Agustinus Linggi Allo

Serba Guna Menjadi Gedung Gereja

Tahun 2013, Pos Pelkes ditingkatkan menjadi Bakal Jemaat (BAJEM). Hingga di tahun 2018 Pdt. Em. Binadji Simon, S.PAK, MA, M.Th melengkapi dokumen dan surat-surat dalam rangka perubahan Status Hukum Gedung Serba Guna menjadi Gedung Gereja GPIB dan itu terwujud Januari 2019. Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) resmi diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Berselang sebulan, tepatnya pada hari Kamis, 21 Februari 2019 dilaksanakan Ibadah Syukur sekaligus Peresmian dan Pentahbisan Gedung Gereja. Dalam acara tersebut, Peresmian saat itu oleh Asisten I Bupati. Sedangkan untuk Penahbisan dilayani oleh Ketua Umum Majelis Sinode XX Pdt. Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.Si.

Ibadah Minggu, tanggal 09 Oktober 2022 menjadi titik akhir perjalanan Bajem Negara Jembrana sebagai Bajem dan menjadi  titik awal sebagai jemaat mandiri ke-332 dengan nama GPIB Jemaat Jembrana, Negara, Bali.

Ibadah Pendewasaan dan Pelembagaan dilayani Ketua Umum Majelis Sinode XXI Pdt. Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.S dilanjutkan dengan penadatanganan Prasasti bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba, S.H dan menempatkan Pdt. Andrew Victor Christian Ambraham Tumengkol, S.Th sebagai Ketua Majelis Jemaat di GPIB Jembrana, Negara, Bali. ***

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

GPIB Berdukacita, KMJ GPIB Pammase Pdt. Paskaina Risteruw-Suripaty Wafat

Diakonia

Kerja Sama PEG dan Inforkom Litbang Siapkan Aplikasi Market Place GPIB

Misioner

Dari Pembinaan PHMJ Di Mupel Jabar II: Ada Persoalan Apa Saja?

Misioner

Allah Tidak Membiarkan Kita Tenggelam Dalam Kelamnya Dosa, Bertobatlah

Misioner

TINGGALKAN Sinode, Alumni LEMHANNAS Ini Dipersiapkan Masuk GPIB Nazareth

GPIB Siana

Dari Lokakarya Sabda-sabda GPIB Di Medan: Menghindari Plagiarisme

GPIB Siana

Pdt. Ananda Sebayang: “Marilah Hidup Dalam Kebenaran dan Pertobatan”

Misioner

MPH-PGI dan PUSAD Paramadina untuk Poso Lebih Baik Kedepan