Home / Diakonia

Minggu, 5 September 2021 - 16:15 WIB

Marketplace Sumut-Aceh Siap Diluncurkan, Ketua Umum MS Pdt P.K Rumambi Minta Mupel Lain Mengikuti

MEDAN, ArcusGPIB.com – BP Mupel Sumut Aceh semakin memantapkan diri berjibaku di ranah marketplace. Peluncuran sistem pemasaran digital ini dipastikan pada 5 September 2021 menghadirkan situs gpibsamarket.com.

Katua Umum Majelis Sinode GPIB Pdt Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.Si sangat menyambut baik apa yang sudah dirintis BP Mupel Sumut Aceh dalam dua tahun ini. Marketplace online sebuah karya di tengah tantangan, pandemi ini ada sisi negatif tapi juga ada sisi positif. Terutama gereja ketika menghadapi pandemi ini kembali diajak untuk melihat core bussinessnya.

Urusan utama gereja, dimuka bumi ini adalah untuk melaksanakan diakonia. Gereja yanag tidak berdiakonia itu bukan gereja. BP Mupel Sumut Aceh, sejak pandemi ini sudah mulai mengadakan terobosan-terobosan dalam rangka core bussinessnya yaitu melaksanakan diakonia reformatif dan transformatif.

“Kami Majelis Sinode menyambut dengan penuh sukacita, kami berharap BP Mupel lainnya dapat mengikuti terobosan reformatif dan transformatif yang dilaksanakan oleh BP Mupel Sumut Aceh ini,” kata Pdt Rumambi saat menyampaikan sambutannya dalam dialog webinar “Marketplace Online, Berkarya Di Tengah Tantangan” Sabtu, 28/8/2021.

Menurut Pdt Rumambi, diakonia reformatif dan Transformatif ini sangat dibutuhkan oleh Gereja-gereja. BP Mupel Sumut Aceh  sudah memulainya kiranya webinar ini bisa menularkan kepada gereja-gereja lain terutama GPIB sehingga tetap eksis bahkan bisa lebih mengembangkan potensi  justru pada saat-saat menghadapi kesulitan. Sisi positif pandemi ini banyak yang bisa menjadi pelajaran, misalnya, persiapan untuk persidangan GPIB ke-21 yang dipusatkan di Surabaya.

Baca juga  Germasa Napas Gereja, Pdt. Marianus Tupessy: Ke Pesantren Sesuatu yang Sangat Indah

“Persidangan ini dipersiapkan suasana extraordinary. Itu sebabnya perisidangan ini jauh berbeda dari persidangan-persidangan sebelumnya. Kiranya kita bisa mendoakan PS ke-21 ini sehingga dapat berjalan dengan baik,” imbuhnya.

Pemateri dalam webinar ini, Ketua BP Mupel Sumut Aceh, Pdt Johnny Alexander Lontoh, M.Min, M.Th mengatakan, penguatan penerapan marketplace di Sumut Aceh ini karena tingkat kesulitan secara ekonomi yang terjadi di warga masyarakat.

Dalam masyarakat Batak menjadi beban kalau tidak memberikan persembahan, karena itu adalah tanggung jawab mereka. Hasil focus group discussion (FGD) menyebutkan bahwa ada jemaat tidak ke gereja karena tidak punya uang untuk persembahan, terikat rentenier. Lalu ada pula pandangan bahwa gereja hanya jadi tempat beribadah bukan tempat  menjawab masalah ekonomi.

Menurut Pdt Johnny, kondisi inilah yang membuat BP Mupel Sumut Aceh semakin bertekat membebaskan warganya dari jerat rentenier dan tengkulak. Gereja, dalam hal ini, kepada petani memberikan harga dua kali lipat dari harga rentenier. Inilah yang membuat mereka bisa tersenyum karena gereja bisa membebaskan mereka dari tengkulak. Gereja jangan hanya di mimbar tapi harus hadir di jemaat yang tertindas.

“Menyalurkan hasil kebun dan usaha-usaha warga melalui marketplace. Bahkan warga muslim membeli produk dari marketplace gereja, ini pastoral lintas agama, lintas reliji. Bahkan ikut memasarkan minyak kayu putih dari Pulau Buru Ambon,” tandas Pdt Johnny yang juga KMJ GPIB Immanuel Medan ini.

Penanggap dalam webinar ini, Praktisi Keuangan Steven G. Tunas Tunas mengatakan, fungsi gereja bukan hanya pastoral, bukan hanya membimbing, menguatkan tapi juga membebaskan dan memberdayakan secara ekonomi.

Baca juga  Apa yang Mesti Dilakukan GPIB, Ini Usul Mereka, Simak?

Secara ekonomi, sebuah gagasan, sebuah terobosan memang sudah direncanakan, tapi dia tidak bisa hanya berkutat pada wacana dan perencanaan, dia harus segera dilakukan itu prinsip utama secara ekonomi.

“Kalau nanti segera diluncurkan pada 5 September 2021 marketplace ini kita angkat jempol buat Mupel Sumt Aceh. Sering banyak gagasan diluar sana sudah digagas tapi tidak dilaksanakan,” kata Steven.

Ketua Yayasan Diakonia GPIB, Ayub Junus menyebut marketplace BP Mupel Aceh ini adalah sesuatu yang luar bisa yang dilakukan BP Mupel Aceh, tidak saja bagi gereja tapi juga bagi warga masyaralat pada umumnya.

“Ini ide brilian dari bapak Johnny Lontoh yang melihat adanya permasalahan di jemaat. Permasalahan itu dikonversi menjadi peluang bisnis juga bagi jemaat itu, jadi baik sekali. Tujuannya untuk ketahanan ekonomi jemaat. Salut buat Pak Johhny Lontoh yang tidak hanya berteori saja, tapi juga merealisasikannya,” tandas Ayub.

Dikatakan bahwa pembentukan marketplace ini dengan nama gpibsamarket.com yang merupakan program Mupel Sumut Aceh ini adalah wujud nyata pelayanan diakonia transformatif untuk mewujudkan damai sejahtera. Ini ide bagus sekali dikembangkan di level Mupel.

“Untuk itu, marketplace ini, tolong dipastikan bahwa produk yang akan dipasarkan secara online terverifikasi untuk kualitas, ketersediaan, kestabilan, harga, dan jaminan pengantaran barang,” ujar pebisnis dan presbiter Jemaat GPIB Marthen Luther Jakarta ini. /fsp

Share :

Baca Juga

Diakonia

Gempa Bumi: Besok Tim Crisis Center GPIB Masuk Ke Cianjur

Diakonia

Jangan Hanya Menuntut, Gubernur Ganjar Pranowo: Gereja Harus Peka dan Mau Berbagi

Diakonia

KAMIS PUTIH, Makna Kerendahan Hati, Kebersamaan dan Kesederhanaan

Diakonia

MPH-PGI Laksanakan Ibadah Perayaan Adven Bersama Anak-anak Panti Asuhan

Diakonia

“Miskin, Tertindas, Buta Rohani, Tuhan Mengutus Kita”

Diakonia

Saatnya Beristirahat Sejenak, Pdt Jona Lumanauw: Musibah GPIB Nehemia Kami Akan Kesana

Diakonia

Sssuuut… Jangan Sombong, Jangan Pamer Kekuasaan, Semua AnugerahNya

Diakonia

Peduli Sesama, Yankes GPIB Beri Pengobatan dan Bantuan Dana Di RAAL Lawang