BANJARMASIN, Arcus GPIB – Aneka kegiatan yang dilakukan dalam Bulan Germasa (Gereja, Masyarakat dan Agama-agama) GPIB 2024 di Banjarmasin sangat menginspirasi.
Salah satu kegiatan yang cukup menarik yang dilakukan Germasa adalah Aksi peduli lingkungan hidup, yang disebut aksi Eco Enzyme yaitu kegiatan yang menuangkan cairan Eco Enzyme ke sungai-sungai yang ada Banjarmasin.
Eco enzyme, mengutip dari bing,com adalah cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik seperti sisa makanan, buah, dan sayur.
Sungai Siring menjadi titik 0 Banjarmasin dalam penuangan cairan Eco Enzyme ke Sungai. Sebelum penuangan ada penjelasan dari pihak Komunitas Eco Enzyme Nusantara mengenai manfaat penuangan Eco Enzyme ke Sungai.
Yang pasti dampak dari penuangan cairan tersebut akan memperbaiki ekosistem yang ada di Sungai. Aksi penuangan cairan trsebut menjadi bagian kampanye kepedulian terhadap lingkungan. Karena dengan membuat eco enzyme kita bisa menghasilkan cairan multimanfaat dari sampah organik terutama kulit buah dan sayur.
Sebagaimana diketahui dalam keseharian lebih dari 60% sampah kita adalah sampah organik. Mari bergerak bersama untuk tetap melakukan aksi peduli Lingkungan, mari kita jaga bersama bumi ini rumah kita satu-satunya, rumah kita dan cucu kita kelak tinggal.
Kita jaga alam maka alam pun akan menjaga kita. Mencintai Alam, menyelamatkan kehidupan. Bersama kita bisa.
Masih dalam rangkaian Bulan Pelkes juga dilakukan bagaimana memanfaatkan kembali limbah organik berupa kulit buah untuk menjadi cairan fermentasi serbaguna (eco enzyme) bersama @cimsaulm dan dpwpplipikalsel, termasuk juga menggunakan kembali bekas botol air kemasan untuk wadah mengolah eco enzyme.
Di Kalsel ada sebuah komunitas yang peduli pada Eco Enzyme yang selalu bergerak masif
Komunitas Eco Enzyme Nusantara Kalsel masif mengajak masyarakat untuk membuat eco enzyme termasuk bagaimana mengatasi tantangan yang ada.
Yang luar biasa di Kalsel ada sebuah desa yang berciri khas sebagai desa yang dikenal dengan kekayaan potensi hortikulturalnya. Karena itu sangat sayang kiranya apabila limbah hasil pertanian tidak dimanfaatkan menjadi Eco Enzyme.
Pnt. Maxi Hayer
Narahubung Dept. Germasa GPIB, Bulan Germasa 2024 di Mupel Kalselteng