JAKARTA, Arcus GPIB – Setiap tahun gereja ini menjadi perhatian warga masyarakat pada umumnya, baik yang berdomisili disekitar gereja itu maupun masyarakat pada umumnya.
Mengapa? GPIB Koinonia dapat dikatakan menjadi destinasi warga muslim untuk melakukan sholat Ied disekitar Gedung gereja yang berada di kawasan Matraman Jakarta Timur. Gereja dan warga muslim terlihat menyatu, romantisme kerukunan beragama.
Ribuan warga mengikuti Sholat Idulfitri 1444 Hijriah di depan GPIB Koinonia, Sabtu (22/04/2023). Sejak pukul 05.30 WIB ribuan warga berbondong-bondong memenuhi jalanan dan halaman Gereja warisan Belanda ini.
Jemaah merupakan warga sekitar yang bermukim di kawasan Jatinegara dan Matraman. Warga datang membawa alas koran dan tikar sebagai ganti alas sajadah. Pesona kerukunan beragama sangat dirasakan. Gereja menyatu dengan warga muslim yang datang untuk sholat Ied di halaman sekitar gereja dengan Ketua Majelis Jemaat (KMJ) Pendeta Hendry Bernardus Dj. Jacob.
Catatan Arcus GPIB mengutip apahabar.com menyebutkan, sudah puluhan tahun warga Jatinegara dan Matraman, Jakarta Timur mengadakan sholat Idulfitri di depan GPIB Koinonia dan tidak pernah sekalipun ada gesekan antar-umat.
Jemaah gereja justru mempersilahkan warga untuk melaksanakan sholat Ied di area halaman gereja. Selain itu, pihak gereja juga membagikan koran bekas untuk dijadikan alas bagi warga yang hendak melaksanakan sholat Ied.
“Disini benar-benar teduh, umat Islam dan Kristen guyub, tidak pernah bergesekan satu sama lain, semoga terus seperti ini selamanya” kata Tyo Pribadi (45) salah seorang warga Kebon Pala Jatinegara yang melaksanakan sholat Ied disitu.
Gedung Gereja ini awalnya dibangun sekitar tahun 1889 oleh seorang bernama Keuchenius. Dia adalah mantan Ketua Mahkamah Tinggi di Batavia.
Kemudian Gereja direnovasi pada tahun 1911 – 1916 dan diberi nama Gereja Bethelkerk, oleh De Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie, atau lebih dikenal dengan Indische Kerk. /fsp