Home / Pelkes

Sabtu, 25 Juni 2022 - 03:26 WIB

Tarian Adat Sumba, Sambut Kedatangan Tim Visitasi Pelkes Di Long Mesanget

MESANGET KALTIM, Arcus GPIB – Tabuhan genderang dan teriakan kencang disertai hunusan pedang penari-penari menyambut gembira Tim Visitasi Pelkes GPIB di Pos Pelkes Long Mesanget Kalimantan Timur Jumat (24/6).

Tarian adat suku Sumba Nusa Tenggara Timur tersebut sangat mengasankan Tim Visitasi Pelkes GPIB yang terdiri dari Pdt. Stera Gerrits, Ketua Departemen Pelayanan dan Kesaksian (Pelkes) GPIB, KMJ GPIB Efata Tenggarong Pdt. Jefry Yuanto Daminto, KMJ GPIB Harapan Kasih Bekasi Pdt. Darius Leiwakabessy, KMJ GPIB Jemaat Air Hidup Kamal Madura Pdt Rully Antonius, Pdt. David Sihombing, dan Pnt. Henny Urai dan  Inno  Subagyo.

Tarian kehormatan penyambutan tamu tersebut sebagai apresiasi warga terhadap tamu-tamu yang datang. Harapannya tamu yang datang bisa merasakan empati warga sebagai solidaritas terhadap sesama.

Penari yang cukup banyak jumlahnya terdiri dari putra-putri warga jemaat setempat menarikan dengan apik terian suku Sumba tersebut. Sesekali terdengar teriakan pria-pria penari dibalik senyum manis gadis-gadis asal NTT saat menari.

Baca juga  Di Dunia Ini Hanya Sementara, Berjuanglah untuk Mencari dan Mendapatkan....

Mengapa Tim Visitasi disambut sukacita dengan tarian Suku Sumba? Sebagaimana diketahui warga jemaat Pos Pelkes Long Mesanget ini pada umumnya warga jemaatnya merupakan warga Nusa Tenggara Timur asal Sumba dan Soe serta daerah lainnya.

Tidak berhenti disitu saja, penyambutan juga melakukan pengalungan selempang kepada Tim Visitasi diiringi tari-tarian suku Sumba dengan kostum semarak nan indah.

Kehadiran Tim Visitasi Pelkes GPIB di Long Mesangat dalam rangka pelaksanaan Bulan Pelkes yang dilaksanakan pada setiap bulan Juni.

Di Pos Mesanget ini, berbagai kegiatan dilaksanakan anatara lain sesi bina soal kemandiran pos pelkes menjadi jemaat mandiri dan penanaman pohon di sekitar Gedung gereja.

Dalam acara sesi bina Ketua Departemen Pelkes, Pdt. Stera Gerrits mengatakan, untuk menjadi jemaat mandiri, ada langkah yang hal yang perlu diperhatikan yakni Teologi, Daya dan Dana. Dalam hal teologi, dijelaskan soal rumpun-rumpun tata ibadah peribadatan dan bagaimana bernyanyi saat ibadah dengan baik dan benar.

Baca juga  Di Lokasi Angker dan Ekstrim, CC-UPB GPIB Tuntas Bayat 20 Rescue GPIB

Juga dijelaskan kepada warga jemaat setempat soal pengucapan syukur atau persembahan yang disampaikan warga jemaat kepada gereja.

Cukup banyak warga jemaat yang hadir dalam sesi bina pada malam hari tersebut yang dihadiri sejumlah pendeta antara lain KMJ GPIB Efata Tenggarong Pdt. Jefry Yuanto Daminto, KMJ GPIB Harapan Kasih Bekasi Pdt. Darius Leiwakabessy, KMJ GPIB Jemaat Air Hidup Kamal Madura Rully Antonius, Pdt. David Sihombing, Pdt. Delilah Benu serta Pengurus Dept. Pelkes Hanny Urai dan Inno Subagyo.

Pembinaan yang mengangkat tema soal kemandiran dan syarat-syarat menjadi jemaat mandiri tersebut juga dihadiri oleh semua unsur Pelkat-pelkat yang ada. /fsp

Share :

Baca Juga

Pelkes

Bulan Pelkes GPIB, Jalin Kerjasama Menyehatkan Warga

Pelkes

Baksos Di Kalvari Nanasi Bolmong: Terima Kasih GPIB Baksos Di sini

Pelkes

Tebar Kebaikan, Tim Safari Pelkes 2023 Tanam Sawit, Bakau dan Pengobatan

Pelkes

Safari Pelkes Lampung Utara: Sesi Bina UP2M Menarik Minat Warga Jemaat

Pelkes

Workshop PMKI Batam, Hotman Hutapea Siapkan Lahan 6000 Meter Bangun Panti Jompo

Pelkes

Sukses Menata Petani, Ir. Libyanto, MBA: Saya Ingin Berkontribusi untuk Pelkes di UP2M

Pelkes

Yang Unik Dari Pelkes Effatha Jakarta Gelar Pameran Kesehatan dan Pendidikan

Pelkes

Workdshop Finalisasi Road Map PMKI GPIB Resmi Dibuka: Hadirkan Romo Paschall