Home / Germasa

Rabu, 30 Oktober 2024 - 16:12 WIB

“Semoga Tahun Depan Bisa Deklarasi GPIB sebagai Gereja Ramah Demokrasi”

Ketua II MS GPIB Pdt. Manuel E. Raintung: Untuk Pemajuan Demokrasi.

Ketua II MS GPIB Pdt. Manuel E. Raintung: Untuk Pemajuan Demokrasi.

BANDUNG, Arcus GPIB – Ketua II Majelis Sinode GPIB Pendeta Manuel E. Raintung, S.Si, M.M menyatakan syukur atas pelaksanaan Semiloka Germasa  “Gereja dan Demokrasi” yang digelar Dept. Germasa – LH di GPIB Sejahtera Bandung, 27 – 29 Oktober 2024.

Ini adalah kesaksian kita tugas panggilan misi gereja.  Kalau Pelkes itu sangat berorientasi kepada internal tapi kalau Germasa kita mengedapankan “marturia” kesaksian gereja,” kata Pendeta Manuel saat menyampaikan sambutannya sekaligus membuka Semiloka tersebut Minggu (27/10/2024).

Peserta Semiloka “Gereja dan Demokrasi” bersama narasumber di GPIB Sejahtera Bandung.

Peserta tuntas menyelesaikan Semiloka di GPIB Sejahtera Bandung.

Jadi, kata Pendeta Manuel, yang dilakukan dalam perjumpaan tersebut adalah tindakan-tindakan kesaksian. Ini bukan menyanyi seperti paduan suara tapi tindakan ikut serta memberikan arah bagi pemajuan demokrasi di Indonesia, khusus konteks pada saat kita berjumla di Bandung ini.

”GPIB tahun lalu sudah menyelenggarakan pendidikan politik di Mataram. Dan tahun ini kami mau mengacu kepada Kebijakan Umum Panggilan dan Pengutusan GPIB.  Disana menyatakan bahwa GPIB harus bisa ramah terhadap demokrasi,” tutur Pendeta Manuel.

Pengamat Politik Rocky Gerung tampil luwes “Berorasi” memberi masukan.

Jadi, dalam hal ini, Germasa LH mau buat peta jalan, route map, dan apa-apa yang harus dan bisa dilakukan oleh GPIB dalam rangka ikut serta dalam pembangunan bangsa dan pembangunan yang berkelanjutan dalam hal berdemokrasi di Indonesia.

Baca juga  Wujudkan Gereja Hijau dalam Kehidupan Sehari-hari

Ngapain seeh Pak Pendeta ngurusin demokrasi di Indonesia? Oooh…itu sungguh-sungguh nyata menjadi panggilan dan pengutusan kita. Tugas kenabian kita, propetik gereja untuk bisa ada suara juga ditengah-tengah masyaraakat, bangsa dan negara,” ujar Pendeta Manuel.

Semoga tahun depan bisa mendeklarasikan GPIB sebagai Gereja Ramah Demokrasi. Tahun lalu GPIB dalam bidang Germasa telah mendeklarasikan GPIB sebagai Gereja Ramah Lingkungan, eco church.

Sampai dengan 2026 GPIB harus dapat dirasakan mensejahterakan masyarakat. Ini tertulis dalam PKUPPG GPIB yang kedua tahun 2006-2026. Dan ditahun yang ke-4 KUPPG 2021-2026 itu menjadi tahun Germasa dalam empat tahun dijalani sebagai tahun Germasa.

”Semoga seluruh jemaat GPIB  dapat menyadari dan mendukung dan berperan serta didalamnya,” imbuh Pendeta Manuel.

Pengamat Politik Rocky Gerung (RG) saat berbicara dalam kesempatan itu cukup banyak memberikan masukan berarti bagi demokrasi gereja pada umumnya dan GPIB khususnya termasuk melakukan kritik terhadap pelayanan yang dilakukan gereja.

Baca juga  Demo Di Kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng Ditutup

Ia menunjuk ada gereja yang dibangun indah tetapi disebelah kiri kanan disekitar gereja itu ada kemiskinan, ada rumah-rumah kumuh.

RG yang pernah menjadi warga jemaat GPIB Paulus Jakarta mengkritisi model pelayanan gereja, pendeta dan lain-lain.

Ia juga mempertanyatakan adanya pernyataan “Demi Persatuan Tidak Boleh Ada Perbedaan” yang menurut RG perbedaan itu perlu dan harus diperdebatkan yang disebutnya sebagai Ora Isme juga bagaimana melakukan orasi politik.

Hampir dua jam RG melalukan “Orasi” di semiloka tersebut menjawab tuntas pertanyaan dan memberi masukan kepada gereja untuk tampil kritis menggaungkan kebenaran yang disebutnya sebagai minority complex.

Menurut RG, dalam hal berdemokrasi gereja bisa memilih menjadi oposisi dalam hal mengatasi ketidakadilan. Sayangnya, kata RG gereja lebih memilih “Ora” ketimbang “Labora”.

Ia juga menyinggng Politik Harapan, yang dianaggap sebagai solusi gereja untuk mengentaskan kemiskinan sebagai Minority Complex. Kepada gereja, RG meminta peran demokrasi gereja untuk menjadi jembatan dalam bersikap.

Disampaikan, peran gereja dalam politik diperlukan karena dari situ politik gereja bisa mendistribusikan keadilan yang merupakan bagian dari demokrasi itu sendiri. /fsp

Share :

Baca Juga

Germasa

Kehadiran GPIB Dirasakan Masyarakat: Dari Lingkup Gereja Hingga Lintas Iman

Germasa

Dari Forum Pendidikan Oikoumene GPIB: “Ada yang Rela Mengorbankan Kalung Emas”

Germasa

Ucapan Natal Dari Wapres K.H. Ma’ruf Amin, Gubernur Hingga Walikota: Mari Berkolaborasi

Germasa

KONFERDAL Germasa GPIB di Singkawang Digelar, Wamenag Dipastikan Hadir

Germasa

Menag Ajak Pemuda Katolik Jadi Garda Terdepan Moderasi Beragama

Germasa

Tuntaskan Perkunjungan Ke Vihara dan Pondok Pesantren, Dept. Germasa: Tercipta Dialog Manis

Germasa

1.300 Peserta Hadiri Konas VII FKUB, Gubernur Ansar Ahmad: Kepri Miniatur Keberagaman & Toleransi

Germasa

Peserta Konferdal Berkunjung Ke Vihara Tri Dharma Pak Kung Singkawang